Selasa, 14 Juni 2016

Applied Linguistics - Pengajaran Bahasa

Hallo teman-teman superrr… apa kabar? Sudah bahagiakah anda hari ini? Pastinya kita semua selalu dalam lindungan Tuhan ya. Ok fix sekarang saya akan mencoba untuk menjelaskan tentang salah satu bagian dari linguistic terapan yang mulai saya minati, yaitu “Pengajaran Bahasa”. Bagian dari linguistic terapan yang satu ini menarik hati dan perhatian saya, aduh segitunya!... kenapa saya bisa tertarik untuk mendalami bagian ini?, Apa yang menjadi daya tarik dari bagian linguistic terapan yang satu ini dari pada bagian-bagian linguistic terapan yang lainnya?, Apa yang dipelajari dalam bagian ini?, Apa manfaat yang kita dapatkan setelah mempelajari dan memahami bagian dari linguistic terapan yang satu ini?. Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang semoga dapat kita temukan jawabannya disini. Baik lah saya akan menjelaskannya.  

A. Apa yang dimaksud dengan Linguistic Terapan? Kata terapan berarti; memakai atau mempergunakan. Makna kata Applied adalah put to practical use. Sedangkan,linguistic adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa secara keseluruhan. So, appllied linguistic adalah suatu ilmu yang menerapkan hasil penelitian dalam bidang linguistic untuk keperluan praktis, yang bertujuan untuk memecahkan persoalan-persoalan praktis yang berhubungan dengan bahasa. So, linguistic dipakai sebagai alat yang akan diterapkan. Misalnya: dalam pengajaran bahasa, linguistic berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan bahasa agar ilmu yang diterapkan akan lebih meningkat. Objek kajian dari linguistic terapan adalah bahasa, yakni bahasa manusia yang berfungsi sebagai (1) sistem komunikasi manusia yang menggunakan ujaran sebagai medianya, (2)bahasa keseharian manusia, (3)bahasa yang dipakai yang dipakai sehari-hari oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu(an ordinary language/ a natural language). Berdasarkan hal ini berarti, bahasa lisan(spoken language) dipakai sebagai obyek primer linguistic, sedangkan bahasa tulisan(written language) dipakai sebagai obyek sekunder linguistic, karna bahasa tulisan dapat dikatakan sebagai “turunan” bahasa lisan.linguistik terapan merupakan cabang dari linguistic yang khusus mengaplikasikan berbagai teori, metode, dan temuan linguistic untuk memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan bahasa

  
B. Apa saja bidang dari linguistic terapan itu? Berikut kajian - kajian linguistic terapan:pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikologi, fonetik terapan, sosiolinguistik terapan, pembinaan bahasa internasional, pembinaan bahasa khusus, linguistic medis, mekanolinguistik, linguistic forensik, grafologi, linguistic edukasional. Untuk lebih lanjut, saya akan menjelaskan tentang “pengajaran bahasa”.


 C. Apakah yang dimaksud dengan pengajaran bahasa? Pengajaran bahasa mempelajari metode-metode dalam pengajaran bahasa, hubungan antara ucapan dari bunyi dengan pengajaran bahasa, strategi, model, dan cara-cara pengajaran bahasa. Bidang linguistic terapan ini merupakan bidang yang sudah berkembang karna, pengajaran bahasa mempunyai daya jual yang tinggi dan diperlukan oleh masyarakat. Soenardi menjelaskan hubungan antara linguistic terapan dan pengajaran bahasa sebagai berikut: Analisis ilmiah atas berbagai gejala yang terumuskan menjadi kaidah fonologik, morfologik dan sintaktis diproses menjadi bahan ajar dalam pengajaran bahasa. Pengetahuan mengenai bentuk, makna, struktur, fungsi, dan variasi bahasa yang ada di dalam linguistic sangat diperlukan untuk modal dasar pengajaran bahasa. Misalnya, penjenjangan materi ajar, pembuatan materi ajar, dan pembuatan soal test atau ujian akan lebih bermutu jika pengajarnya memahami linguistic.
 Untuk menghubungkannya dengan pengajaran bahasa Linguistic terapan mempelajari 2 bagian sebagai berikut:
1. Butir-butir teoritik yang merupakan bagian dalam linguistik.
 2. Berbagai kemungkinan dan alternatif untuk membantu proses dalam pengajaran bahasa. Kemungkinan dan alternatif itu diupayakan agar seiring dan sejalan dengan butir teoritik dalam linguistik.


Ramelan menjelaskan tentang kegunaan linguistik terhadap pengajaran bahasa, antara lain:
1. Memberi pengajaran tentang prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing, termasuk pendekatan, metode dan teknik.
2. Memberi pengajaran mengenai isi/materi bahasa yang akan diajarkan yang didasarkan pada diskripsi bahasa yang mendetail, termasuk cara mempresentasikan.


Menurut Bloomfield, yang merupakan seorang linguis, dan juga ahli di bidang pengajaran bahasa.tujuan utama pengajaran bahasa asing, harus didasarkan pada penguasaan oral bahasa tersebut. terdapat suatu pendekatan yang terkenal dengan “Oral-Aural Approach” Pendekatan oral-aural approach bersifat aural, yakni menimbulkan daya tangkap pelajar memahami maksudnya. Sifat oral mengandung makna adanya kegiatan agar pelajar dapat menggunakan bahasa secara lisan dalam pergaulan yang menggunakan bahasa. Dengan kata lain, pendekatan ini melalui pengajaran bahasa dengan mengajarkan kemahiran menyimak atau mendengarkan bunyi bahasa dalam kata atau kalimat dan melatih pengucapannya sebelum pelajaran membaca dan menulis dilakukan. Jadi, urutan pengajaran kemahiran berbahasa adalah menyimak, berbicara, membaca dan menulis.  


D. Apa saja metode dalam pengajaran bahasa tersebut? Berikut beberapa “metode pengajaran bahasa” yang di kemukakan oleh Mackey, yakni:
  1. Metode Langsung Menurut Mackey ,ciri utama metode ini adalah menggunakan struktur dan kosa kata yang biasa di gunakan sehari-hari, tata bahasa yang diajarkan dengan memperhatikan situasi, menggunakan banyak butir baru dalam pengajaran yang sama untuk membuat alamiyah bunyi bahasa yang pada gilirannyamemperkaya penggunaan nya dalam percakapan biasa. Bertujuan agar pelajar terampil menyimak, berbicara, menguasai pelafalan dengan baik, serta mengetahui banyak kosa kata dan pemakaiannya dalam kalimat.  


2. Metode Alamiah Menurut Mackey, metode ini berciri : a) Pengajaran langsung kepada benda atau digunakan gambar. b) Kata-kata baru diajarkan berdasarkan pengetahuan siterdidik mengenai kata lama. c) Kesalahan berbahasa segera diberi diberitahukan. d) Tidak ada terjemahan. Tujuannya agar si terdidik belajar seperti bahasa ibunya, si terdidik dapat langsung menghayati benda,sifat atau proses, karena langsung diperhatikan.  


3. Metode Psikologi Menurut Mackey, ciri utama metode ini adalah : a) Benda, diagram,gambar digunakan untuk menimbulkan imaji mental terhadap kata yang diajarkan. b) Kosa kata disusun kedalam kelompok-kelompok berdasarkan jenis kalimat idiomatic yang berkaitan dengan bahan yang sedang diajarkan. c) Tiap kelompok merupakan satu pokokbahasan. d) Pelajaran dibagi atas bab dan sub bab. e) Pelajaran bersifat oral pada mulanya, lalu ,menggunakan buku. f) Bahasa sehari-hari dihindari meskipun tidak dilarang. Tujuannya agar si terdidik langsung menghubungkannya dengan aktivitas mental sehingga bahan yang diajarkan sukar dilupakan, si terdidik terhindar dari pengaruh bahasa ibu.


4. Metode Fonetik Metode ini dikenal juga dengan metode oral. Metode memulai dengan telinga, lalu ke ucapan yang berturut-turut dari bunyi bahasa (fonem), kata, frase, dan kalimat. Langkah berikutnya, yakni menghubungkannya dengan percakapan dan cerita. Tujuannya agar si terdidik terbiasa melafalkan bahasa yang dipelajari secara tepat.  


5. Metode Membaca Tujuan utamanya yakni si terdidik memiliki keterampilan pengetahuan membaca. Teks di bagi atas jenis tertentu yang didahului oleh daftar kata yang akan diajarkan melalui wacana, terjemahan atau atau dengan menggambarkannya. Setelah tahap kosa kata tertentu dicapai, bahan tambahan berupa cerita atau novel mulai diperkenalkan. tujuannya agar si terdidik menguasai kosa kata.  


6. Metode Tata Bahasa Pada metode ini, kaidah yang menjadi pusat perhatian. Kaidah tata bahasa dipelajari melalui kata-kata. Pengetahuan kaidah lebih daripada pemakaian bahasa. Dalam metode ini tidak ada latihan lafal. tujuannya dengan pengetahuan kaidah si terdidik dapat meramalkan bentuk yang muncul.  


Metode dan teknik mengajar Diperlukannya penelitian kegiatan belajar-mengajar di kelas, agar memahami bagaimana proses penerimaan bahasa tersebut. selain itu, guru sangat diharapkan agar mampu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan siswa. Konsep mengenai bahasa cenderung berubah-ubah sesuai dengan perkembangan pengetahuan linguistic serta perkembangan situasi dan kondisi manusia. Perbedaan konsep tentang bahasa akan berdampak pada metode dan teknik mengajar, dan berdampak pada fungsi dan peran guru di dalam kelas. Pada kenyataannya, guru harus dapat menguasai situasi dalam kelas, dan memahami kemampuan siswa yang bervariasi sehingga secara prinsipil guru harus mengurangi bicara dan memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan bersikap aktif(Larsen dan Freeman 1998). Dengan demikian, prinsip mengajar bahasa yang baik pada saat ini adalah yang lebih focus pada makna dan pemakaian bahasa daripada fokus pada penggunaan tata bahasa secara mekanis. Jika baru memulai mempelajari suatu bahasa asing, jangan mengajar dengan menggunakan latihan-latihan atau wacana yang tidak dipahami. Karna, pemahaman adalah pemicu untuk mempercepat mempelajari suatu bahasa. Tetapi, mulailah dengan mempelajari bahasa-bahasa yang bersifat sederhana.  


Desain silabus dan evaluasi Pengetahuan dasar mengenai linguistic akan sangat bermanfaat jika seorang guru bahasa mampu membuat desain silabus pelajaran bahasa sesuai dengan kebutuhan siswa, tujuan mengajar, dan evaluasi kemampuan siswa. Materi ajar yang baik yaitu materi ajar yang benar-benar digunakan secara umum oleh masyarakat dan mempelajari berbagai tipe teks seperti dari Koran, surat, selebaran, dan buku. Selain itu, akan lebih baik jika materi ajar dilengkapi dengan bahan audio-visual. Evaluasi memiliki makna yang lebih luas dibandingkan dengan tes. Evaluasi dapat dilakukan pada metode mengajar, materi ajar, guru, dan sikap siswa. Tetapi tes adalah ujian yang diberikan kepada siswa, secara lisan maupun tertulis. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan siswa. Tes mempengaruhi apa saja yang telah diajarkan dikelas, dan guru akan mempersiapkan siswanya agar lulus tes tersebut. fenomena ini disebut washback.


E. Kenapa saya berminat mempelajarinya? Karna dalam kajian ini, membahas bagaimana metode memberikan pengajaran tentang bahasa asing, bagaimana memberikan materi bahasa yang akan diajarkan yang didasarkan pada diskripsi bahasa yang mendetail, termasuk cara mempresentasikan, serta bagaimana cara agar menimbulkan daya tangkap siswa di kelas.  


F. Apa keunggulan kajian ini dibandingkan dengan kajian linguistic terapan lainnya? Karna saya merupakan calon guru bahasa, jadi kajian ini penting untuk saya pelajari. Agar saya tahu bagaimana mengajarkan suatu bahasa yang mungkin masih sangat asing kepada siswa, dan metode apa yang cocok agar siswa berminat untuk mempelajarinya.  


G. Apa manfaat dari kajian ini? Manfaatnya, kita mengetahui berbagai metode dalam mengajar sehingga kita dapat memilih metode apa yang akan kita terapkan. Bagaimana memberikan materi dengan menggunakan bahasa yang benar.

Ok fix, I think that all from me, saya juga belum terlalu memahami kajian ini, dan jika ada kesalahan saya dalam menjelaskan dalam blog ini, harap beri saran. Terima kasih…

1 komentar: